Tuesday, February 14, 2006

Cinta? Image hosting by Photobucket"I'm fall in love".. Kira-kira apa yang akan kita bayangkan tentang seseroang yang ngucapin kalimat itu? Pasti orang tersebut sedang dalam keadaan yang ceria, di wajahnya ada sukacita, senyumnya mengambang ke mana-mana, dan bahkan dalam tidur pun, orang tersebut akan mimpi yang saaaangat indah. Itulah cinta, yang memberikan sensasi kehidupan yang luar biasa bagi semua orang yang sedang merasakannya. Cinta menjadikan dunia ini penuh dengan bunga, keceriaan, dan dipenuhi dengan musik-musik yang indah. Seolah-olah dunia ini menjadi planet yang paling indah. Cinta mampu memotivasi jiwa, memompa semangat, menghancurkan ketidakberdayaan, dan cinta sanggup menyingkirkan kegelapan hati manusia. Tapi hati-hati juga, cinta bisa bikin ga konsentrasi karena kebanyakan melamun. Dengan segala keindahan itu, sering kali kita tidak memperhatikan dimensi gelap dari conta. Bukankah sering kali cinta justru mengakibatkan kehancuran hati dan keputusasaan, dan sudah cukup banyak jiwa yang melayang juga karena cinta, bahkan sejarah mencatat, ada beberapa kerajaan dan negara yang hancur karena cinta. Cinta merupakan salah satu kekuatan yang sangat dashyat di muka bumi ini. Hidup selalu dimulai dengan cinta, kita lahir karena cinta *hayo jangan ngeres! :p*, hidup di dalam cinta, dan akan sangat menggenaskan sekali kalau kita mengakhiri hidup tanpa cinta. Sepanjang hidup kita, cinta akan selalu menghiasi dan mengiringi. Bahkan kalau mau diperhatikan, hampir semua lagi yang ada selalu bertemakan cinta, dan film-film yang ada akan terasa hambar jikalau unsur cinta tidak ada di sana. Hayo ngaku siapa yang nggak suka film roman?? Film action sekalipun pasti ada unsur cinta.
Image hosting by Photobucket
Gw pikirpun tidak ada seorangpun di dunia ini yang akan sanggup mendefinisikan arti cinta. Memang sudah begitu banyak orang sepanjang sejarah ini, pujangga-pujangga besar, remaja-remaja yang sedang jatuh cinta, filsuf-filsuf besar, yang mencoba mendefinisikan cinta. Tapi gw yakin, masih begitu banyak definisi cinta yang tidak mungkin dituliskan dengan bahasa manusia. Begitu banyak rasa yang tidak mungkin digoreskan dengan kata-kata. Tidak akan ada seorang manusiapun yang sanggup mendefiniskan dengan sempurna arti kata cinta. Pernak pernik warna merah menghiasi bulan Februari. Dari merah tua sampai merah muda. Pernah gw mendengar seroang anak kecil bertanya ke orang tuanya, "untuk apa orang membeli banyak coklat dan bunga mawar itu?" Trus dijawab, "Oh itu... mereka merayakan Valentine, di mana orang memberikan coklat dan bunga bawar untuk orang-orang yang dikasihinya. Gotcha! Seringkali hal ini membawa pemahaman keliru bahwa cinta itu sebatas coklat dan bunga mawar, bahwa cinta itu sebatas perayaan Valentine saja. Di tengah valentine day yang sedang dirayakan begitu banyak orang, mungkin kita perlu mengalihkan pandangan sebentar kepada-Nya. Sebuah sosok yang patut dikagumi dan diikuti. Tidak ada bunga, tidak ada coklat, tidak ada lagu-lagu cinta yang mengalun romantis. Tetapi justru yang ada adalah pengkhianatan ciptaan-Nya, pukulan, makian, diludah, penghinaan, dirajam, sakit sekujur tubuh, cambukan, dan darah yang mengucur deras. Tetapi kasih-Nya tetap mengalir di antara kita. Kasih Allah adalah suatu anugerah terindah dan terbaik apabila kita menerima dan merasakannya dengan setulus hati. Terlebih lagi bila melakukannya dalam hidup sehari-hari, bukan hanya pada hari yang dikenal dengan hari Kasih Sayang ini. Cinta sejati itu pengorbanan dengan hati yang penuh penyerahan dan ucapan syukur.. apapun akibatnya. Hasil cinta sejati itu bukan dinilai dari dunia tetapi hasilnya dituai di akhirat nanti. Ditolak atau diterima, cinta sejati adalah untuk diberikan secara cuma-cuma berserta dengan ucapan syukur. "...Thank you for loving me/For being my eyes/When I couldn�t see/For parting my lips/When I couldn�t breathe/Thank you for loving me/You pick me up when I fall down/You ring the bell before they count me out/If I was drowning you would part the sea/And risk your own life to rescue me.." (Bon Jovi, 2000) Image hosting by PhotobucketKasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Jangan hanya sehari, tetapi setiap saat, setiap waktu, setiap jam, setiap hari, selama hidupmu! Jangan sia-siakan hidupmu dengan hanya saling membenci, tetapi gunakan dengan saling menyayangi dan mengasihi sesama, siapapun mereka!